Rabu, 16 November 2011

AGROEKOLOGI DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


Pertanian yang berkelanjutan (sustainable agriculture) pada dasarnya merupakan salah satu penjabaran yang lebih spesifik dari konsep pembangunan berkelanjutan (the concept of sustainable development).

Pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis agroekologi yang diusulkan diarahkan pada usaha mempertahankan dan atau memperbaiki produksi dengan bertumpu pada pilar: (i) secara ekonomi fisibel (economically feasible) dengan bentuk sistem produksi jangka panjang, (ii) penggunaan teknologi yang sepadan (technologically appropriate), (iii) secara lingkungan tidak merusak dan berkelanjutan (environmentally sound and sustainable), (iv) secara sosial dan budaya dapat diterima (socially and culturally acceptable). Penjabarannya dalam bentuk agenda pelaksanaannya dapat difokuskan pada : (i) demensi sosial dan ekonomi, (ii) sumber daya sebagai aset produksi dalam pembangunan, (iii) peningkatan peranan masyarakat, (iv) program implementasi yang realistis.

Secara sederhana pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) merupakan hasil resultante dari pembangunan sosial dan ekonomi (ESD) ditambah dengan ekologi yang berkelanjutan (SE). Terdapat empat prinsip yang perlu diperhatikan :
a) Prinsip efisiensi (the principle of efficiency) sumber daya, yang menekankan agar sumber daya tidak dieksploitasi secara berlebihan.
b) Prinsip sufisiensi (the principle of sufficiency), yang menekankan adanya pembatasan pemanfaatan sebagai upaya dalam penyediaan sumber daya pada generasi yang akan datang.
c) Prinsip konsistensi (the principle of consistency), yang menekankan perlunya kompabilitas antar sub-sistem dan dengan superior sistem yang secara keseluruhan mengacu pada ekosistem dalam alam.
d) Prinsip pencegahan (the principle of precaution), yang mengarah pada upaya melindungi alam dari proses degradasi.

Agar agenda yang telah dirancang dapat diimplementasikan, beberapa instrumen berikut ini perlu mendapat perhatian untuk dipertimbangkan antara lain:
(a) Penyusunan pendekatan strategis dalam manajemen sumber daya dan lingkungan
(b) Pengembangan manajemen yang adaptif dalam merepon ketidakpastian
(c) Pembaruan prosedur dan teknis penilaian proyek yang berkaitan dengan eksploitasi sumber daya alam dengan menekankan adanya pertimbangan efisiensi ekonomi, integritas, dan kesamaan lingkungan.
(d) Kebijakan pembangunan ekonomi makro yang konsisten dengan wawasan lingkungan
(e) Pengembangan metode monitoring dan evaluasi tentang keberhasilan dan perubahan kapital sumber daya alam.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hosted Desktops